Gereja Makam Yesus adalah situs religi yang sangat penting di Yerusalem. Menariknya, kunci makam itu dijaga oleh dua keluarga muslim selama ratusan tahun.
Di seluruh penjuru dunia, selalu ada kisah akan kerukunan antar umat lintas agama. Tapi dari sekian kisah, mungkin yang paling menarik ada di Kota Suci Yerusalem yang terus diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
The Holy Sepulchre Church dikenal juga sebagai situs Golgota dan diyakini sebagai tempat terakhir jalur Via Dolorosa alias jalan penderitaan. Inilah lokasi penyaliban Yesus Kristus. Letaknya tak jauh dari Tembok Ratapan dan Masjid Al Aqsa, yakni di atas bukit Golgota. Makamnya pernah didatangi oleh detikTravel beberapa saat lalu.
Selain memiliki sejarah dan nilai religius bagi umat Nasrani, terselip sebuah kisah harmonis lintas agama yang jarang diketahui. Dilansir detikTravel dari CNN, Selasa (15/11/2016) kunci dari situs suci itu ternyata dijaga oleh dua keluarga muslim selama ratusan tahun.
Sejarahnya, makam itu telah diperebutkan oleh banyak pihak dan memicu konflik antar agama yang berkepentingan sejak abad ke 12 dulu. Oleh sebab itu, disepakati kalau makam itu akan dijaga oleh dua keluarga muslim. Yakni Keluarga Joudeh dan Nuseibeh.
Adeeb (kiri), keturunan dari pemegang kunci Gereja Makam Yesus (CNN) |
Kini kunci gereja dipegang oleh Adeeb Joudeh, yang telah mewarisi kunci tersebut dari leluhur hingga kakek dan ayahnya. Adeeb bahkan masih menyimpan kontrak perjanjian sebagai penjaga kunci yang ditulis dengan tinta emas.
Diungkapkan oleh Adeeb, bahwa menjadi penjaga kunci merupakan kehormatan bagi keluarganya dan seluruh umat muslim di dunia.
"Ini adalah warisan keluarga, ini adalah semua yang kita punya sebagai keluarga, dan ini adalah kehormatan yang diberikan tidak pada keluarga kami, ini adalah kehormatan bagi seluruh umat Muslim di dunia," ujar Adeeb.
Adeeb bertugas sebagai penjaga kunci, dibantu oleh keluarga Nuseibah yang membuka pintu (CNN) |
"Apa yang akan kami wariskan ke generasi berikutnya bukan hanya kunci, tapi juga cara untukmu menghargai agama lain," kenang Adeeb akan ucapan ayahnya.
Secara pribadi, Adeeb meyakini kalau keberadaan Gereja Makam Yesus menjadi lambang keharmonisan antara umat Islam dan Nasrani. Persis sama dengan apa yang dilakukan oleh Umar Bin Khattab yang mengambil kunci makam dari keturunan Sophronius dan membuat perjanjian untuk menjamin keamanan bagi umat Nasrani di daerah itu.
"Untuk saya, sumber kerukunan bagi umat Islam dan Nasrani terletak pada Gereja Makam Yesus, sama ketika Umar Bin Khattab mengambil kunci Yerusalem dari keturunan Sophronius dan memberi keamanan bagi umat Nasrani di daerah ini. Kami saling menjaga kerukunan dan menurunkan kedamaian serta cinta yang adalah nilai agama Islam," terang Adeeb.
Umat yang beribadah di Gereja Makam Yesus (Erwin/detikTravel) |
Kisah kelurga Adeeb Joudeh dan Nuseibah sekiranya menjadi contoh kerukunan lintas agama yang begitu mendalam. Bahwa perbedaan toh bisa harmonis dan damai. (aff/aff)
No comments:
Post a Comment