Apalagi, bendera Cina yang dikibarkan berdampingan dengan sang saka Merah Putih tersebut ukurannya jauh lebih besar.
"Ini Negara sudah jadi ayam sayur, lancang sekali mereka (Cina). Ini negara mau jadi apa kalau kasus begini dibiarkan. Tangkap pelakunya," kata Kivlan disela-sela diskusi bertema; 'Memetakan Motif, Agenda, dan Kekuatan diBalik Ahok', di Kantor PB HMI, Jalan Sultan Agung, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).
Menurut dia, tindakan pengibaran bendera oleh negara asing merupakan peristiwa yang sangat serius. "Tidak boleh ada bendera asing berkibar di negeri kita," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pelaku pengibaran bendera tersebut juga harus ditindak tegas dan diproses hukum.
"Jangan anggap setelah bendera itu diturunkan dianggap masalah selesai, tapi (pelaku dan yang terlibat) harus di tangkap!. Ini negara jangan sampai dilecehkan oleh siapapun," tegas Kivlan.
Diketahui, para pekerja China yang bekerja di pabrik Smelter di Maluku Utara dengan sengaja mengibarkan bendera negaranya berdampingan dengan bendera Merah Putih.
Tidak hanya mengibarkan bendera Cina di smelter PT Wanatiara persada, Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara, pekerja asal negara tirai bambu itu pula memasang nama jalur dengan nama kota-kota di RRC. (icl)
Editor : Redaktur | teropongsenayan.com
No comments:
Post a Comment