Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengaku paham dengan kegaduhan yang menimpa politik nasional beberapa hari terakhir, pasca mencuatnya kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurutnya, setelah menancapkan kaki tangannya lewat investasi di sejumlah pelabuhan penting dan infrastruktur di Indonesia, kini Cina berniat menguasai jantung Ibu Kota melalui megaproyek reklamasi Teluk Jakarta, yang siap menampung jutaan manusia asal Cina.
Hal ini, tandas Kivlan, tak lepas dari hegemoni Cina yang mengincar kekayaan alam di Indonesia.
"Ini adalah bentuk cengkraman kekuasaan mereka yang nyata terhadap pemerintah kita," kata Kivlan dalam sebuah diskusi bertema; 'Memetakan Motif, Agenda, dan Kekuatan diBalik Ahok', di Kantor PB HMI, Jalan Sultan Agung, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2016).
Kivlan menuding, melalui Ahok jutaan orang daratan Cina akan dimasukkan ke Indonesia demi kepentingan kekuasaan jangka panjang di wilayah NKRI.
"Kenapa reklamsi itu begitu dipaksakan tetap dianjutkan? Apartemen di pulau-pulau itu sebenarnya untuk siapa? Untuk apa? Semua akan dikuasai penduduk asal Cina. Kalau penduduk pribumi mustahil, mana mungkin kita bisa beli apartemen di sana?," katanya.
Karenanya, Kivlan memandang, agenda besar inilah yang kemudian membuat pemerintah dan penguasa serba sulit.
"Pemerintah sadar, kalau Ahok tumbang mereka semua akan ikut tumbang," tegas Kivlan.
Dia juga mencontohan bagaimana kesuksesan Cina menguasai Singapura dan Malaysia.
"Sekarang penduduk pribumi di sana sudah menjadi buruh dan petani di perkebunan, mereka dipaksa pindah ke rusun-rusun, sedangan gedung dan rumah mewah sudah dikuasai China," beber Kivlan.(yn)
Editor : Redaktur | teropongsenayan.com
No comments:
Post a Comment